PESSEL-Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Sumatera Barat berjanji akan mengupayakan pembangunan pengaman tebing sungai di Dusun Induring Kampung Jalamu, Kenagarian IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas pada anggaran perubahan 2022.
Penanganan pengaman tebing perlu dilakukan karena semakin hari badan jalan tergerus aliran sungai. Selain itu, ratusan jiwa masyarakat Induring dan anak-anak sekolah mengandalkan jalan tersebut.
Pasalnya, jalan yang terban merupakan akses utama masyarakat dalam mendukung aktivitas ekonomi.
Kepala Bidang Sungai Pantai Dinas PUTR Pesisir Selatan, Syahrial mengatakan pihaknya merencanakan pembangunan pengaman tebing akan diusulkan dan masuk pada masa perubahan anggaran 2022.
Baca juga:
Yan Mandenas Tinjau BTS 4G di Desa Wadibu
|
Syahrial menyebutkan anggaran untuk pengaman tebing itu diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp1 miliar lebih.
"Sebelumnya, kita dari Dinas PUTR sudah mengunjungi lokasi jalan terban di Induring. Kita melihat tebing sungai makin runtuh pasca banjir akhir 2021 lalu. Setelah ditinjau kita ukur panjangnya kurang lebih 60 meter, " jelas Syahrial, Senin (04/07/2022).
Permasalahan banjir berulang-ulang yang merusak tebing sungai dan badan jalan di Induring, kata Sayahrial perlu ditangani segera. Sebab, jika dibiarkan kerusakan akan terus bertambah parah.
Sesuai dengan perencanaan, tebing Sungai Induring dibangun dengan batu-batu besar sebagai dinding penutup atau armornya dengan berat kisaran 1000-1500 kilogram dan pengisinya dari 400-600 kilogram dan untuk reprap sekitar 600-800 kilogram.
"Nah, setelah kita hitung, diperkirakan anggarannya sebesar Rp1 miliar 19 juta. Kita upayakan masuk anggaran tahun 2022. Kalau tidak bisa, maka diupayakan kembali untuk 2023 mendatang, " tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa jalan terban tersebut diketahui pada akhir 2021 lalu. Namun, hingga kini belum ada informasi kapan akan segera diperbaiki dengan membangun pengaman tebing yang lebih kuat.
Kerusakan diperparah terlebih saat musim hujan, sehingga luapan Batang Sungai Induring-Jalamu menerjang tebing yang berdampak pada kerusakan jalan utama anak-anak Dusun Induring menuju sekolah.
Selain itu, masyarakat setempat juga mengandalkan jalan tersebut karena tidak ada jalan alternatif lain yang dapat ditempuh.
Andika salah seorang anak yang baru saja tamat di tingkat Sekolah Dasar (SD) asli dari Dusun Induring dengan polosnya menyampaikan harapan.
Kalau dapat kata dia, jalan terban yang dilaluinya setiap hari menuju tempat pendidikan segera menjadi perhatian pemerintah daerah.
“Ini adalah akses kami satu-satunya untuk pergi sekolah pak. Tidak ada jalan lain selain ini. Jalan ini kerap diterjang banjir, ” katanya.
Andika menyebutkan bahwa ia dan puluhan anak sekolah yang tinggal di Dusun Induring menumpukan harapan agar jalan terban tidak dibiarkan begitu saja.
Jika, kondisi tersebut dibiarkan dalam kurung waktu yang cukup lama, maka badan jalan akan terus terkikis dan saat banjir melanda berpotensi memutus akses jalan.
Alhasil, nantinya, warga dusun Induring dengan 20 KK itu terisolasi dan tidak dapat keluar dan beraktivitas dalam aktivitas ekonomi sehari-hari.
Terpisah, Wali Nagari IV Koto Hilie Satria Darma Putra mengatakan jalan terban di Dusun Induring sebenarnya sudah dilaporkan kepada BPBD.
Lalu, pihak PSDA Pesisir Selatan juga telah mengunjungi lokasi peristiwa tersebut. Mereka melakukan pengukuran dan mengambil sejumlah dokumentasi.
“Besar harapan kami dan masyarakat agar tebing sungai yang runtuh dan merusak badan jalan di dusun Induring ini segera ditangani, " katanya.
Satria khawatir jika kondisi jalan terban dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, maka akses jalan utama masyrakat Induring bisa terputus dan membuat ratusan penduduk terisolasi. (rel)